ZHUMA Senayan City - Einstein & Associates
Nama Proyek | : | Zhuma Senayan City |
Biro Arsitek | : | Einstein & Associates |
Team Arsitek | : | Leo Einstein Franciscus |
Valentine Kurniawan | ||
Irene Rustanto | ||
Lokasi Proyek | : | Senayan City, Jakarta |
Luas | : | 200 m² |
Fotografer | : | Mario Wibowo |
Deskripsi oleh Einstein & Associates
Ide dan konsep di balik Zhuma adalah restoran
tradisional Jepang yang sangat kental dengan budaya dan filosofi Jepang.
Restoran ini menggunakan lambang tradisional Jepang atau yang oleh orang Jepang
disebut ‘Kamon’ sebagai salah satu elemen tradisional utama di seluruh
restoran. Budaya unik yang hanya dapat ditemukan di Jepang ini digunakan untuk mewakili
identitas unik dari sebuah keluarga dan dapat diterapkan pada pakaian, senjata,
dan bahkan mebel.
Sebuah Taman Zen di Jepang dan konsep
Yin&Yang adalah inspirasi untuk desain interiornya. Sang desainer ingin
melukiskan kesan tradisional Jepang dengan desain interior sebagai ‘kuas’nya, memberikan
orang-orang di dalamnya nuansa ketenangan dan kedamaian. Tiga elemen yang
mendominasi dalam desain adalah (1) kayu berwarna gelap yang melambangkan sisi
hangat, (2) batu keabu-abuan yang mewakili sisi dingin dari alam, menciptakan
keseimbangan dan harmoni, serta (3) tanaman yang melambangkan kehidupan yang
hidup di alam.
Zhuma dibagi menjadi tiga area, yaitu
sushi bar, ruang makan utama, dan
area makan outdoor. Pelanggan dapat
memasuki restoran melalui dua pintu masuk, yaitu melalui sushi bar dan area makan outdoor.
Simbol "Kamon" sudah dapat dilihat dari luar restoran, digunakan
sebagai background menyala untuk sushi bar dan juga sebagai partisi yang
memisahkan ruang makan utama dan area makan outdoor.
Kimono di belakang ruang makan utama menggambarkan
musim semi yang menyebar ke area lainnya, seperti pohon sakura saat bunganya bermekaran dan kemudian kelopaknya mulai berguguran.
Angin bertiup, menciptakan riak dan menyebarkan kelopak bunga ke area lain.
Langit-langit kayu mewakili air beriak dan prints
sakura di atas meja menggambarkan kelopak yang gugur, seperti pemandangan indah
dari kolam yang tenang di tengah musim semi di Jepang dengan hembusan angin
sejuk. Sushi bar digambarkan sebagai
taman di sisi kolam, dengan batu besar di meja kasir dan bonsai di dekat ruang
makan utama. Area makan outdoor
melambangkan taman sakura dan kolam koi.
Sakura dari kimono merah menyebar ke arah
luar, area yang lebih gelap dan tenang dari ruang makan utama bergeser ke area outdoor di mana suasana lebih cerah dan ceria,
mewakili perubahan musim dari musim semi ke musim panas yang lebih hangat.
Transisi dibuat sangat halus, menggunakan beberapa bukaan sehingga perubahannya
tidak terlalu drastis. Ujung kelopak sakura dari kolam dan kebun berada pada
ruang makan VIP di ujung area makan outdoor.
Meja ini dihiasi dengan prints koi dan
kelopak sakura, melambangkan kolam koi kecil.
Ketiga daerah tersebut melukiskan taman
zen yang indah dengan kelopak sakura jatuh dan mengalir bebas mengikuti riak
air. Sakura dan ikan koi digunakan untuk menonjolkan nilai budaya Jepang di
mana sakura adalah simbol kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman. Sementara
ikan koi mewakili sisi gelap dan terang kehidupan, sama seperti Yin&Yang.
Lihat foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/project/zhuma-senayan-city
Liha profil Einstein & Associates:
https://www.archify.com/einstein-associates