Berada pada lingkungan perumahan menengah dengan luas lahan 104 m2, di kiri kanan lahan berupa bangunan, sedang pada disisi depan dan belakang merupakan jalan lingkungan, terdiri 3 lantai bangunan dan 1 mezanin dengan masing-masing lantai memiliki luas 65 m2
Lantai 1 berfungsi sebagai ruang sosial yang digunakan bersama baik oleh warga sekitar maupun komunitas kreatif untuk berdiskusi dan bercengkrama sambil menikmati kopi layaknya kehidupan kampung di Surabaya pada umumnya, namun pada perkembangannya menjadi cafe moengkopi yang menjadi satu dengan ruang baca mini dan area kerja mahasiswa dan masyarakat sekitar. Lantai 2 hampir separo bangunan berupa teras dan balkon dengan dinding dinding pembatas transparan, sedang pada lantai 3 seluruh luas lantai bangunan dibatasi dinding transparan dengan tinggi ruangan mengikuti sudut kemiringan atap 45 derajat.
Sirkulasi vertikal menuju lantai 2 dan 3 yang berfungsi sebagai studio desain menggunakan tangga plat besi lipat dan anyaman bambu yang sekaligus menjadi elemen estetis pada roemah HNK
Secara keseluruhan bangunan berjarak 1 m dari dinding tetangga, dengan sistim konstruksi utama menggunakan baja yg dikerjakan di luar area, dengan harapan lebih cepat, rapi dan tidak mengganggu lingkungan pada saat pelaksanaan pembangunan
Adanya jarak terhadap dinding tetangga menjadi sebuah rongga yang difungsikan sebagai sarana memasukkan cahaya dan udara alami kedalam bangunan melalui dinding pembatas yang secara keseluruhan menggunakan kaca dengan rangka aluminium yang dapat dibuka secara maksimal, hal demikian ditunjang dengan posisi bangunan yang menghadap ke arah selatan sedang pada sisi utara merupakan ruang terbuka
Perpaduan detail konstruksi baja, kaca, kayu, semen dan bata tanpa finishing dengan jujur menampakkan wujud asli masing-masing menjadikan kekuatan ruang dalam yang terjadi semakin unik, apalagi ditunjang perabot interior etnik Jawa sehingga kesan industrialis yang ramah semakin kuat
Sempadat bangunan 3 m menjadi area lanskap yang mampu mendinginkan suhu lingkungan dengan hadirnya kolam ikan yg hampir separo halaman, penggunaan lantai kayu Ulin dengan permainan elevasi, serta pohon Kamboja, Koptree dan Pule yang menembus balkon besi expanded menjadikan lantai 2 serasa memiliki halaman layaknya pada lantai dasar
Lahan terbatas pada roemah HNK menjadi nilai tambah ketika mampu hadir segar ditengah lingkungan padat dan berbagai ragam fungsi sosial didalamnya tetap berjalan dengan baik.
Berada pada lingkungan perumahan menengah dengan luas lahan 104 m2, di kiri kanan lahan berupa bangunan, sedang pada disisi depan dan belakang merupakan jalan lingkungan, terdiri 3 lantai bangunan dan 1 mezanin dengan masing-masing lantai memiliki luas 65 m2
Lantai 1 berfungsi sebagai ruang sosial yang digunakan bersama baik oleh warga sekitar maupun komunitas kreatif untuk berdiskusi dan bercengkrama sambil menikmati kopi layaknya kehidupan kampung di Surabaya pada umumnya, namun pada perkembangannya menjadi cafe moengkopi yang menjadi satu dengan ruang baca mini dan area kerja mahasiswa dan masyarakat sekitar. Lantai 2 hampir separo bangunan berupa teras dan balkon dengan dinding dinding pembatas transparan, sedang pada lantai 3 seluruh luas lantai bangunan dibatasi dinding transparan dengan tinggi ruangan mengikuti sudut kemiringan atap 45 derajat.
Sirkulasi vertikal menuju lantai 2 dan 3 yang berfungsi sebagai studio desain menggunakan tangga plat besi lipat dan anyaman bambu yang sekaligus menjadi elemen estetis pada roemah HNK
Secara keseluruhan bangunan berjarak 1 m dari dinding tetangga, dengan sistim konstruksi utama menggunakan baja yg dikerjakan di luar area, dengan harapan lebih cepat, rapi dan tidak mengganggu lingkungan pada saat pelaksanaan pembangunan
Adanya jarak terhadap dinding tetangga menjadi sebuah rongga yang difungsikan sebagai sarana memasukkan cahaya dan udara alami kedalam bangunan melalui dinding pembatas yang secara keseluruhan menggunakan kaca dengan rangka aluminium yang dapat dibuka secara maksimal, hal demikian ditunjang dengan posisi bangunan yang menghadap ke arah selatan sedang pada sisi utara merupakan ruang terbuka
Perpaduan detail konstruksi baja, kaca, kayu, semen dan bata tanpa finishing dengan jujur menampakkan wujud asli masing-masing menjadikan kekuatan ruang dalam yang terjadi semakin unik, apalagi ditunjang perabot interior etnik Jawa sehingga kesan industrialis yang ramah semakin kuat
Sempadat bangunan 3 m menjadi area lanskap yang mampu mendinginkan suhu lingkungan dengan hadirnya kolam ikan yg hampir separo halaman, penggunaan lantai kayu Ulin dengan permainan elevasi, serta pohon Kamboja, Koptree dan Pule yang menembus balkon besi expanded menjadikan lantai 2 serasa memiliki halaman layaknya pada lantai dasar
Lahan terbatas pada roemah HNK menjadi nilai tambah ketika mampu hadir segar ditengah lingkungan padat dan berbagai ragam fungsi sosial didalamnya tetap berjalan dengan baik.
Berada pada lingkungan perumahan menengah dengan luas lahan 104 m2, di kiri kanan lahan berupa bangunan, sedang pada disisi depan dan belakang merupakan jalan lingkungan, terdiri 3 lantai bangunan dan 1 mezanin dengan masing-masing lantai memiliki luas 65 m2
Lantai 1 berfungsi sebagai ruang sosial yang digunakan bersama baik oleh warga sekitar maupun komunitas kreatif untuk berdiskusi dan bercengkrama sambil menikmati kopi layaknya kehidupan kampung di Surabaya pada umumnya, namun pada perkembangannya menjadi cafe moengkopi yang menjadi satu dengan ruang baca mini dan area kerja mahasiswa dan masyarakat sekitar. Lantai 2 hampir separo bangunan berupa teras dan balkon dengan dinding dinding pembatas transparan, sedang pada lantai 3 seluruh luas lantai bangunan dibatasi dinding transparan dengan tinggi ruangan mengikuti sudut kemiringan atap 45 derajat.
Sirkulasi vertikal menuju lantai 2 dan 3 yang berfungsi sebagai studio desain menggunakan tangga plat besi lipat dan anyaman bambu yang sekaligus menjadi elemen estetis pada roemah HNK
Secara keseluruhan bangunan berjarak 1 m dari dinding tetangga, dengan sistim konstruksi utama menggunakan baja yg dikerjakan di luar area, dengan harapan lebih cepat, rapi dan tidak mengganggu lingkungan pada saat pelaksanaan pembangunan
Adanya jarak terhadap dinding tetangga menjadi sebuah rongga yang difungsikan sebagai sarana memasukkan cahaya dan udara alami kedalam bangunan melalui dinding pembatas yang secara keseluruhan menggunakan kaca dengan rangka aluminium yang dapat dibuka secara maksimal, hal demikian ditunjang dengan posisi bangunan yang menghadap ke arah selatan sedang pada sisi utara merupakan ruang terbuka
Perpaduan detail konstruksi baja, kaca, kayu, semen dan bata tanpa finishing dengan jujur menampakkan wujud asli masing-masing menjadikan kekuatan ruang dalam yang terjadi semakin unik, apalagi ditunjang perabot interior etnik Jawa sehingga kesan industrialis yang ramah semakin kuat
Sempadat bangunan 3 m menjadi area lanskap yang mampu mendinginkan suhu lingkungan dengan hadirnya kolam ikan yg hampir separo halaman, penggunaan lantai kayu Ulin dengan permainan elevasi, serta pohon Kamboja, Koptree dan Pule yang menembus balkon besi expanded menjadikan lantai 2 serasa memiliki halaman layaknya pada lantai dasar
Lahan terbatas pada roemah HNK menjadi nilai tambah ketika mampu hadir segar ditengah lingkungan padat dan berbagai ragam fungsi sosial didalamnya tetap berjalan dengan baik.