Ada hal menarik bila mempelajari rumah-rumah vernakular di daerah tropis. Banyak hal yang bisa di gali dan dipelajari untuk di re interpretasikan dalam aplikasi desain saat ini. Arsitektur vernakular adalah arsitektur adaptif. Dalam suatu tenggang waktu dan tempat tentu bentuk arsitektur terjadi karena adaptasi terhadap iklim dan situasi lokasi.
Jika kita ambil contoh rumah-rumah hunian di daerah tropis terutama di jawa, rumah2 vernakular didirikan dari struktur kayu, bahan yang di gunakan kadang diambil dari kayu kelapa atau kayu jati, sedangkan dinding pengisi dibuat dari anyaman bamboo yang lebih popular disebut gedhek.
Kami diberikan site berupa ukuran 3x21m. Dalam instalasi kali ini, kami mau coba mengangkat suatu instalasi berupa ruang yang me reinterperasi rumah gedhek ini. Untuk struktur utama instalasi ini menggunakan materi berupa bilah2 papan dari bahan kayu lapis.
Dimana papan-papan kita buat membentuk frame segitiga yang stabil kemudian kita susun dan di jejer modular berdasarkan modul material kayu lapis yaitu sekitar 1,2m dan unutk dinding2 pengisinya, kita coba komposisikan permainan bentuk dinding massif dan semitrasparan.
Kami hanya menerapkan 2 material, yaitu material 1: untuk instalasi ini yaitu bahan kayu lapis kayu meranti dan keruing yang merupakan elemen utama berupa struktur rangka utama, elemen lantai, elemen struktur lantai mezanin dan juga elemen dinding pengisi, lalu material ke 2: adalah dinding pengisi yang sifatnya porous dan semi transparan yang menggunakan panil rajutan bahan rotan panil rajutan rotan ini merupakan adaptasi dan modifikasi dari pola gedhek.
Ada hal menarik bila mempelajari rumah-rumah vernakular di daerah tropis. Banyak hal yang bisa di gali dan dipelajari untuk di re interpretasikan dalam aplikasi desain saat ini. Arsitektur vernakular adalah arsitektur adaptif. Dalam suatu tenggang waktu dan tempat tentu bentuk arsitektur terjadi karena adaptasi terhadap iklim dan situasi lokasi.
Jika kita ambil contoh rumah-rumah hunian di daerah tropis terutama di jawa, rumah2 vernakular didirikan dari struktur kayu, bahan yang di gunakan kadang diambil dari kayu kelapa atau kayu jati, sedangkan dinding pengisi dibuat dari anyaman bamboo yang lebih popular disebut gedhek.
Kami diberikan site berupa ukuran 3x21m. Dalam instalasi kali ini, kami mau coba mengangkat suatu instalasi berupa ruang yang me reinterperasi rumah gedhek ini. Untuk struktur utama instalasi ini menggunakan materi berupa bilah2 papan dari bahan kayu lapis.
Dimana papan-papan kita buat membentuk frame segitiga yang stabil kemudian kita susun dan di jejer modular berdasarkan modul material kayu lapis yaitu sekitar 1,2m dan unutk dinding2 pengisinya, kita coba komposisikan permainan bentuk dinding massif dan semitrasparan.
Kami hanya menerapkan 2 material, yaitu material 1: untuk instalasi ini yaitu bahan kayu lapis kayu meranti dan keruing yang merupakan elemen utama berupa struktur rangka utama, elemen lantai, elemen struktur lantai mezanin dan juga elemen dinding pengisi, lalu material ke 2: adalah dinding pengisi yang sifatnya porous dan semi transparan yang menggunakan panil rajutan bahan rotan panil rajutan rotan ini merupakan adaptasi dan modifikasi dari pola gedhek.
Ada hal menarik bila mempelajari rumah-rumah vernakular di daerah tropis. Banyak hal yang bisa di gali dan dipelajari untuk di re interpretasikan dalam aplikasi desain saat ini. Arsitektur vernakular adalah arsitektur adaptif. Dalam suatu tenggang waktu dan tempat tentu bentuk arsitektur terjadi karena adaptasi terhadap iklim dan situasi lokasi.
Jika kita ambil contoh rumah-rumah hunian di daerah tropis terutama di jawa, rumah2 vernakular didirikan dari struktur kayu, bahan yang di gunakan kadang diambil dari kayu kelapa atau kayu jati, sedangkan dinding pengisi dibuat dari anyaman bamboo yang lebih popular disebut gedhek.
Kami diberikan site berupa ukuran 3x21m. Dalam instalasi kali ini, kami mau coba mengangkat suatu instalasi berupa ruang yang me reinterperasi rumah gedhek ini. Untuk struktur utama instalasi ini menggunakan materi berupa bilah2 papan dari bahan kayu lapis.
Dimana papan-papan kita buat membentuk frame segitiga yang stabil kemudian kita susun dan di jejer modular berdasarkan modul material kayu lapis yaitu sekitar 1,2m dan unutk dinding2 pengisinya, kita coba komposisikan permainan bentuk dinding massif dan semitrasparan.
Kami hanya menerapkan 2 material, yaitu material 1: untuk instalasi ini yaitu bahan kayu lapis kayu meranti dan keruing yang merupakan elemen utama berupa struktur rangka utama, elemen lantai, elemen struktur lantai mezanin dan juga elemen dinding pengisi, lalu material ke 2: adalah dinding pengisi yang sifatnya porous dan semi transparan yang menggunakan panil rajutan bahan rotan panil rajutan rotan ini merupakan adaptasi dan modifikasi dari pola gedhek.