Memperingati 25 Tahun, Interni Asia Berkolaborasi Dengan 10 Desainer Interior dan Fashion Mengolah Interior Fabric
Fabric adalah salah satu material yang tidak dapat dipisahkan dari desain interior. Dari covering untuk perabot, tirai, wall covering, dan banyak elemen lain, material fabric umum diaplikasikan pada berbagai elemen interior. Dengan desain interior yang terus berkembang di Indonesia, dan semakin banyaknya klien maupun desainer interior yang membutuhkan material fabric berkualitas tinggi, Interni Asia hadir sejak tahun 1994 untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam kiprahnya selama 25 tahun, perjalanan Interni Asia untuk mendatangkan berbagai brand fabric berkualitas tinggi di Indonesia patut diapresiasi. Sampai saat ini, Interni Asia berhasil menjadi distributor 15 brand fabrics ternama seperti Robert Allen, Beacon Hill, Duralee, Highland Court, James Hare, Dedar, James Brindley, Nitas, Sandberg, Thibaut, VC, Rubelli, Dominique Kieffer, Donghia, serta brand terbarunya, Jim Thompson.
Untuk merayakan kerja keras dan konsistensi selama 25 tahun tersebut, Interni Asia mengadakan perayaan sekaligus pameran dengan tema “Divine Touch, 25 Years of Weaving Luxury.” Mengundang 5 desainer interior dan 5 desainer fashion, pameran ini mengangkat fabric pilihan untuk didesain dan diolah menjadi objek yang menunjukkan tingginya kualitas fabric tersebut. Selain dipamerkan, harapannya objek-objek tersebut dapat menjadi sumbangsih bagi masyarakat maupun komunitas desain interior.
Hoop karya Rinaldy A. Yunardi menggunakan fabric dari Rubelli dan Dedar
Sebagai contoh, 5 desainer fashion, antara lain Sebastian Gunawan, Didi Budiarjo, Eddy Betty, Adrian Gan, dan Rinaldy A. Yunardi, mengolah interior fabric menjadi busana berupa gaun malam yang dipamerkan di lantai dua showroom Interni Asia. Pameran oleh para desainer fashion ini menunjukkan tingginya kualitas interior fabric yang bahkan dapat dimanfaatkan sebagai material busana. Gaun malam ini nantinya akan dilelang dan hasilnya akan disumbangkan melalui berbagai kegiatan sosial.
Furniture piece menggunakan fabric Jim Thompson karya Agam Riadi
Di sisi lain, 5 desainer interior, yaitu Thomas Elliot, Sammy Hendramianto, Agam Riadi, Prasetio Budhi, dan Shirley Guow, memamerkan intepretasi mereka terhadap fabric Jim Thompson untuk upholstery dan wall covering. Dengan pola dan tekstur yang sangat variatif, ekspresi para desainer interior diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan komunitas interior desain.
Pameran oleh desainer interior dan fashion di showroom Interni Asia dibuka selama tujuh hari dan mengundang berbagai pihak, khususnya mahasiswa dan akademisi desain untuk datang dan berdiskusi. Pameran sekaligus perayaan ini juga menjadi sebuah dorongan bagi para desainer di Indonesia untuk dapat berkarya, bahkan menjadi dorongan bagi penyedia fabric lokal untuk terus mengembangkan kualitasnya.