Nouve House, Minimum Site Maximum Space
Nama
Prinsipal | : | Rabani Kusuma Putra |
Tim
Arsitek | : | Rabani, Rizal, Halbert |
Manajemen
Proyek | : | Attara
Konstruksi |
Lokasi | : | Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat |
Luas
Lahan | : | 90 m2 |
Luas
Bangunan | : | 150 m2 |
Tahun
Terbangun | : | 2016 |
Fotografer | : | Fietter Chalim |
Manufaktur | : | Informa,
Toto, Indogress, Grohe, Atap Teduh Lestari, Nagarai |
Deskripsi oleh Nimara Architect
Membangun rumah tinggal di Kota Jakarta masih menjadi primadona penduduk asli Ibukota. Di samping kekerabatan keluarga dan budaya yang kental, kenangan semasa kecil lah yang membuat mereka enggan untuk meninggalkan kota kelahirannya.
Padahal areal hunian semakin padat, karena banyaknya pembangunan gedung, alih fungsi lahan, dan pertumbuhan penduduk kota yang tinggi. Nouve House memiliki cerita menarik dibalik itu semua, apalagi kebutuhan pemilik yang didasari akan mimpi punya rumah yang modern dan stylish.
©Fietter Chalim
©Fietter Chalim
Artikel Lainnya: Rumah Sedap Malam – Atap Miring untuk Konsep Arsitektur Tropis
Fungsi lahan Nouve House awal mulanya sebagai kontrakan semi permanen. Karena pemiliknya adalah sepasang keluarga baru, maka bangunan yang selama itu ia sewakan ingin mereka jadikan rumah pribadi sebelumnya mereka tinggal bersama orang tua di satu lingkungan.
©Nimara Architect
©Nimara Architect
10m x 9m Site
Rumah
ini berdiri di tapak seluas 90m2, dengan lebar tanah depan 10m dan
panjang ke belakang 9m, sehingga bentuk tanahnya relative kotak. Namun dengan keterbatasan lahan tersebut arsitek
mampu mendesain Nouve House secara attractive
sehingga memberikan visual eksterior yang menarik dan kontras dari rumah di
sekitarnya.
Kebutuhan ruang juga terakomodasi dengan maksimal dengan cara membuat zoning vertical menjadi 3 lantai, yang terdiri dari zona lantai dasar sebagai ruang berkumpul keluarga dan servis area, sedangkan di lantai 2 sebagai zona anak, dan di lantai atas sebagai zona master bedroom yang diperuntukkan bagi orang tua maupun bermain keluarga.
©Fietter Chalim
©Fietter Chalim
Artikel Lainnya: Wiyung House – Pemanfaatan Skylight sebagai Pencahayaan Alami Maksimal
Secara visual massa bangunan ini tampak bagai gubahan sculpture yang berdiri di tengah – tengah kanvas (site) yang terbebas dari dinding pagar yang menempel tetangga dengan jarak masing-masing sisi 1m. Hal itu bertujuan agar sirkulasi udara dan cahaya alami mampu mengalir ke seluruh sisi bangunan. Disamping itu menghindari bahaya rambatan kebakaran yang sering terjadi pada rumah dempet di pemukiman padat.
©Fietter Chalim
©Fietter Chalim
Relaxing Urban Living
Aktivitas
penduduk urban yang kerap menghabiskan waktunya di luar rumah untuk bekerja, sehingga
tuntutan waktu saat dirumah menjadi sangat berharga. Hal ini yang menjadi
kepedulian sang pemilik rumah agar rumah yang dihuni mampu memberikan refreshment dan menciptakan pengalaman
baru layaknya saat berlibur di Bali.
©Fietter Chalim
©Fietter Chalim
Bagi
arsitek kualitas ruangan menjadi masalah pokok rumah urban, oleh karenanya
desain kamar utama yang berada di lantai 3 menawarkan view yang hampir 1800
dengan pemandangan kota Jakarta. Gedung-gedung tinggi mampu diabadikan dari
lantai ini. Di area ini pula terdapat private
garden yang menghadap master bathroom,
sehingga sensasi mandi semi outdoor dengan view langit terbuka menjadi lebih
eksotis.
©Fietter Chalim
Artikel Lainnya: Green Garden House - Susunan Geometris pada Massa Bangunan
Di
depan jendela kamar terdapat kisi-kisi kayu yang digunakan sebagai secondary skin untuk menangkal panas
cahaya matahari timur. Kisi-kisi kayu
ini juga menciptakan pattern bayangan
yang selalu berubah-ubah secara dramatis sepanjang waktu, sehingga suasana
interior kamar terasa lebih puitis. Di samping kamar tidur juga terdapat ruang
terbuka berupa taman kering yang fungsional, bisa menjadi balkon, ruang bermain
anak, bahkan acara barbeque.
Architecture is a New Hope
Mimpi
pemilik yang baru pertama kali kenal arsitek ini mungkin sama dengan sebagian
orang yang lain, bahwa mereka menginginkan arsitektur yang indah secara visual
pada eksterior – interior, optimalisasi lahan, dan semua kebutuhan ruang
terpenuhi, serta efisien anggaran pembangunan. Namun mereka bingung bagaimana
merealisasikannya.
©Fietter Chalim
©Fietter Chalim
Hal ini justru yang memberi tantangan bagi kami arsitek muda untuk mencoba berekspolorasi melalui desain Nouve House. Bagi kami arsitektur tidak hanya bicara cash, namum yang lebih penting dipikirkan adalah proses menciptakan sebuah komunikasi antara arsitek dan owner yang kemudian terwujud melalui arsitektur. Ditengah perjalanan itu akan banyak cerita berharga yang bisa kita petikan dan tularkan ke klien-klien baru nantinya.
©Fietter Chalim
©Fietter Chalim
Lihat
foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/project/nouve-house
Lihat
profil Nimara Architects:
https://www.archify.com/nimara-architects
Artikel Lainnya: CLHouse - Konsep Pinhole Glass pada Fasad