Kemampuan masyarakat sekitar, keterjangkauan material sekitar, tipologi bangunan sekitar, ketentraman ambiens sekitar, dan ambisi lingkungan sekitar. Fenomena-fenomena ini yang menyadarkan bahwa bangunan ini perlu diproses dengan pendekatan Tanggap Regional (Critical Regionalism).
Studio yang dikarakterkan sekontekstual dan sekondisional mungkin seperti menghadirkan tektonika rangka atap yang kompleks tetapi kapabel untuk dieksekusi.
Kemampuan masyarakat sekitar, keterjangkauan material sekitar, tipologi bangunan sekitar, ketentraman ambiens sekitar, dan ambisi lingkungan sekitar. Fenomena-fenomena ini yang menyadarkan bahwa bangunan ini perlu diproses dengan pendekatan Tanggap Regional (Critical Regionalism).
Studio yang dikarakterkan sekontekstual dan sekondisional mungkin seperti menghadirkan tektonika rangka atap yang kompleks tetapi kapabel untuk dieksekusi.
Kemampuan masyarakat sekitar, keterjangkauan material sekitar, tipologi bangunan sekitar, ketentraman ambiens sekitar, dan ambisi lingkungan sekitar. Fenomena-fenomena ini yang menyadarkan bahwa bangunan ini perlu diproses dengan pendekatan Tanggap Regional (Critical Regionalism).
Studio yang dikarakterkan sekontekstual dan sekondisional mungkin seperti menghadirkan tektonika rangka atap yang kompleks tetapi kapabel untuk dieksekusi.