Tips Sukses Job Interview di Biro Arsitektur
Bagi fresh graduates dari Jurusan Arsitektur atau orang yang baru pertama kali akan menjalani tahap wawancara di biro arsitektur, tentu pernah memikirkan bagaimana wawancara akan terlaksana. Selain prosedur standar seperti perkenalan dan tanya jawab, terdapat beberapa keunikan yang dapat Anda temui dalam tahap wawancara di biro arsitektur. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal ini, mari simak ulasan berikut!
Yang mungkin Anda sudah tahu…
Pada umumnya, terdapat dua jenis tahapan wawancara pekerjaan: one-on-one dan panel. Pada one-on-one interview, applicant akan melakukan tanya jawab dengan seorang recruiter. Ini dapat menjadi kesempatan bagi Anda untuk memberikan impresi yang baik dan membangun relasi dengan calon partner kerja Anda. Sedangkan pada panel interview, applicant akan dihadapkan dengan sekelompok orang yang memegang jabatan penting di tempat Anda melamar kerja. Penting bagi Anda untuk dapat mengingat seluruh nama dan jabatan panelis Anda. Ingat juga untuk selalu memberikan jawaban secara langsung kepada panelis yang memberi pertanyaan.
Ingat!
Pastikan Anda siap 15 menit lebih awal dari waktu perjanjian! Hal ini sangat penting agar Anda tidak kelelahan karena terburu-buru, dapat menjaga ketenangan, dan dapat berpikir dengan jernih. Pada masa kini terdapat pula jenis wawancara online. Nah, pada kesempatan seperti ini, 15 menit yang Anda miliki akan berguna bagi Anda untuk memastikan kondisi ruangan Anda jauh dari berbagai kemungkinan gangguan dan kestabilan jaringan internet Anda baik.
Apa saja yang terjadi saat wawancara?
Umumnya, dalam wawancara di biro arsitek terdapat beberapa tahap yang akan dijalani oleh applicant. Tahapan- tahapan di bawah ini belum tentu dilakukan dengan berurutan dan dengan lengkap. Setap biro tentu memiliki preferensi dan prioritas tersendiri. Namun, secara garis besar, berikut struktur wawancara yang terjadi di biro arsitektur:
1. Perkenalan dan obrolan santai
2. Penjelasan mengenai biro arsitektur dari recruiter
3. Deskripsi pekerjaan yang ditawarkan oleh recruiter
4. Tanya jawab mengenai kepribadian, CV, maupun dokumen lain yang berkaitan dengan applicant
5. Tanya jawab mengenai hal-hal teknis
6. Tanya jawab mengenai portofolio applicant
7. Kesempatan bagi applicant untuk mengajukan pertanyaan kepada recruiter
Tips sukses untuk Anda
Dari ulasan di atas, mungkin Anda sudah mendapatkan sedikit gambaran mengenai proses terjadinya wawancara. Selain mengetahui apa saja yang akan Anda hadapi dalam wawancara, ada juga beberapa tips yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Tips-tips ini berupa tips softskill yang dapat membantu Anda menampilkan sisi terbaik Anda di hadapan recruiter.
1. Body language
Bahasa tubuh sangat penting untuk diperhatikan pada saat wawancara. Pastikan Anda menghadap ke arah recruiter dengan posisi duduk tegak dan sikap tubuh yang menunjukkan keterbukaan. Hindari melipat tangan Anda karena akan menunjukkan sikap defensif. Selain itu jagalah kontak mata dengan recruiter pada saat menjawab pertanyaan, terutama pada saat berada dalam panel interview.
Foto: Bahasa tubuh dapat mencerminkan banyak hal dari diri Anda. Pastikan Anda dapat mengontrol bahasa tubuh dengan baik. ©rawpixel
Bahasa tubuh pada umumnya cukup sulit untuk dikendalikan, terutama dalam keadaan tertekan atau tegang. Dalam kondisi ini, sebagai applicant, Anda harus tetap berusaha terlihat ramah dan tetap profesional. Bahasa tubuh akan menunjukkan kemampuan Anda menunjukkan sikap yang tepat dalam bekerja. Hal ini akan menjadi pertimbangan penting apabila Anda akan ditugaskan untuk bertemu dengan klien proyek. Pastikan Anda berhati-hati untuk menjaga gesture dan tidak bergerak secara berlebihan saat mengelaborasi jawaban dari pertanyaan yang diajukan recruiter.
2. Speaking
Cara Anda berbicara akan menunjukkan bagaimana Anda berpikir dan karakter pribadi Anda. Jagalah nada dan kecepatan bicara Anda supaya jelas dan tidak terlalu cepat. Apabila diperlukan, cobalah melatih apa yang akan Anda sampaikan dalam wawancara, contohnya pada saat perkenalan. Gaya Anda dalam berbicara akan menjadi pertimbangan penting karena hal ini menggambarkan bagaimana Anda berkomunikasi, contohnya dengan klien di masa depan.
Saat menjawab setiap pertanyaan, berikan jeda singkat untuk memikirkan jawaban yang paling tepat sebelum disampaikan kepada recruiter. Hindari memberikan jawaban ya/tidak, terutama saat menjelaskan mengenai kualitas rancangan Anda dan kemampuan analisis yang Anda miliki. Berikan jawaban yang menguraikan cara Anda berpikir, misalnya dengan memberikan contoh solusi yang Anda pernah berikan dalam menyelesaikan permasalahan di suatu proyek. Pastikan juga penyampaian yang Anda berikan singkat dan mudah dimengerti.
3. Confidence
Last but not least, yakin dengan kemampuan Anda sendiri. Kepercayaan diri Anda akan sangat berpengaruh dalam penilaian recruiter biro arsitektur tempat Anda melamar pekerjaan. Sebelum hari wawancara, kenali kekuatan dan kelemahan Anda, supaya Anda dapat menyoroti kelebihan-kelebihan Anda yang diperlukan oleh biro arsitektur itu. Pastikan Anda memahami konsep yang Anda buat dalam portofolio Anda dan berbanggalah dengan rancangan Anda. Potensi Anda merupakan sesuatu untuk “dijual” kepada sebuah biro arsitektur. Pastikan Anda menunjukkan antusiasme Anda terhadap kesempatan yang diberikan untuk menunjukkan sikap yang positif kepada recruiter.
.
Wawancara merupakan pengalaman yang menarik bagi setiap orang. Selain perlu mengenali diri sendiri, menjalani wawancara juga memerlukan kesiapan dan kesabaran. Bagi fresh graduates, bisa saja tahapan dilakukan beberapa kali. Banyak tempat bekerja yang membutuhkan pegawai yang bukan hanya memiliki skill namun juga pengalaman dan mungkin pengalaman tersebut belum dimiliki oleh applicant. Kesabaran dan sikap pantang menyerah sangat penting untuk dimiliki calon arsitek. Tawaran pekerjaan akan datang sesuai dengan tuntutan proyek dan kebutuhan akan arsitek yang siap untuk bekerja.
Penulis: Catharina Kartika Utami