Klien kami berikutnya adalah Ibu Sari. Beliau adalah warga negara Indonesia yang mempunyai suami berkebangsaan Australia dan tinggal disana. Bu Sari mempunyai lahan di Brosot Kulonprogo dan berkeinginan untuk membuat desain rumah tinggal yang akan dibangun diatas lahan tersebut. Rencananya rumah tersebut akan dipakai untuk masa pensiun beliau berdua.
Kami langsung melakukan survey ke lokasi untuk mendapatkan data-data awal. Lahan berukuran 6 x 33 meter persegi. Dengan ukuran tersebut, membuat kami tertantang dalam mengolah lahan menjadi area rumah tinggal yang baik. Dari analisa data-data tersebut, kami mengusung konsep “rumah gerbong”.
Sesuai dengan namanya, Gerbong, mempunyai konotasi yang panjang, saling terkait dan mempunyai jeda. Begitu pula yang kami terapkan dalam rumah ini. Kami membagi massa bangunan menjadi dua “gerbong” berdasarkan zoning area. Area dibagi menjadi 3 area, yaitu area taman depan, massa bangunan, dan backyard. Pembagian area ini mengikuti keinginan klien yang membagi area2 tersebut berdasarkan prioritas kepentingan. Taman sebagai layer depan dari bangunan mempunyai fungsi sebagai penerima, sebagai pengantar menuju massa utama bangunan.
Massa bangunan yang berada di tengah, yang merupakan gerbong utama, kami bagi menjadi dua massa, dengan pengait berupa taman terbuka sebagai asupan cahaya dan udara kedalam masing-masing massa bangunannya. Massa yang berada didepan merupakan area publik dan semi publik, dimana terdapat ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur (pantry). Semua ruangan tersebut menjadi satu tanpa ada sekat pembatas baik pembatas fisik maupun pembatas secara tersirat. Model ini mengadopsi model kehidupan di Australia dimana kegiatan di ruang-ruang tersebut merupakan kegiatan yang menyatu dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Diatas ruangan-ruangan ini terdapat mezzanine yang dimanfaatkan sebagai ruang tidur tamu. Ruang tidur ini mempunyai view terbuka luas ke arah sawah yang terhampar di depan site.
Massa kedua yang berada di belakang merupakan area privat yang terdiri dari kamar tidur serta area service. Area service yang ada pun merupakan area sederhana yang menjadi satu dengan area kamar mandi. Ruang tidur hanya ada dua, yaitu ruang tidur utama dan ruang tidur anak. Ruang tidur utama mempunyai bukaan lebar langsung berbatasan dengan kolam renang yang berada di belakang rumah.
Area backyard didesain untuk mewadahi kegiatan berenang dan barbekyu. Hanya terdiri dari kolam renang dan area terbuka untuk kegiatan santai bersama relasi atau saudara.
Dalam perencanaan rumah tinggal ini kami menerapkan sistem penghawaan yang optimal dimana seemua ruangan mempunyai bukaan ke arah luar bangunan. Dengan bukaan-bukaan ini secara langsung dapat mengalirkan udara segar yang ada diluar bangunan menggantikan udara pengap yang berada didalam rumah.
Untuk pencahayaan pun kami menerapkan banyak bukaan sehingga cahaya cukup bisa menerangi ruangan-ruangan penting dalam bangunan. Dalam beberapa ruangan seperti lorong dalam bangunan memang kami desain menggunakan cahaya buatan berupa lampu plafond sebagai penerangan karena tidak memungkinkan meletakkan bukaan pada area tersebut.
Bagian belakang rumah ini yang merupakan area backyard kami desain dengan tema sesantai mungkin. Akses langsung ke kolam renang dari kamar tidur utama berupa jendela full dari plafond sampai ke lantai, dengan tujuan memberikan view selebar-lebarnya sehingga terkesan area kolam renang merupakan kesatuan dari area kamar utama.
Klien kami berikutnya adalah Ibu Sari. Beliau adalah warga negara Indonesia yang mempunyai suami berkebangsaan Australia dan tinggal disana. Bu Sari mempunyai lahan di Brosot Kulonprogo dan berkeinginan untuk membuat desain rumah tinggal yang akan dibangun diatas lahan tersebut. Rencananya rumah tersebut akan dipakai untuk masa pensiun beliau berdua.
Kami langsung melakukan survey ke lokasi untuk mendapatkan data-data awal. Lahan berukuran 6 x 33 meter persegi. Dengan ukuran tersebut, membuat kami tertantang dalam mengolah lahan menjadi area rumah tinggal yang baik. Dari analisa data-data tersebut, kami mengusung konsep “rumah gerbong”.
Sesuai dengan namanya, Gerbong, mempunyai konotasi yang panjang, saling terkait dan mempunyai jeda. Begitu pula yang kami terapkan dalam rumah ini. Kami membagi massa bangunan menjadi dua “gerbong” berdasarkan zoning area. Area dibagi menjadi 3 area, yaitu area taman depan, massa bangunan, dan backyard. Pembagian area ini mengikuti keinginan klien yang membagi area2 tersebut berdasarkan prioritas kepentingan. Taman sebagai layer depan dari bangunan mempunyai fungsi sebagai penerima, sebagai pengantar menuju massa utama bangunan.
Massa bangunan yang berada di tengah, yang merupakan gerbong utama, kami bagi menjadi dua massa, dengan pengait berupa taman terbuka sebagai asupan cahaya dan udara kedalam masing-masing massa bangunannya. Massa yang berada didepan merupakan area publik dan semi publik, dimana terdapat ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur (pantry). Semua ruangan tersebut menjadi satu tanpa ada sekat pembatas baik pembatas fisik maupun pembatas secara tersirat. Model ini mengadopsi model kehidupan di Australia dimana kegiatan di ruang-ruang tersebut merupakan kegiatan yang menyatu dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Diatas ruangan-ruangan ini terdapat mezzanine yang dimanfaatkan sebagai ruang tidur tamu. Ruang tidur ini mempunyai view terbuka luas ke arah sawah yang terhampar di depan site.
Massa kedua yang berada di belakang merupakan area privat yang terdiri dari kamar tidur serta area service. Area service yang ada pun merupakan area sederhana yang menjadi satu dengan area kamar mandi. Ruang tidur hanya ada dua, yaitu ruang tidur utama dan ruang tidur anak. Ruang tidur utama mempunyai bukaan lebar langsung berbatasan dengan kolam renang yang berada di belakang rumah.
Area backyard didesain untuk mewadahi kegiatan berenang dan barbekyu. Hanya terdiri dari kolam renang dan area terbuka untuk kegiatan santai bersama relasi atau saudara.
Dalam perencanaan rumah tinggal ini kami menerapkan sistem penghawaan yang optimal dimana seemua ruangan mempunyai bukaan ke arah luar bangunan. Dengan bukaan-bukaan ini secara langsung dapat mengalirkan udara segar yang ada diluar bangunan menggantikan udara pengap yang berada didalam rumah.
Untuk pencahayaan pun kami menerapkan banyak bukaan sehingga cahaya cukup bisa menerangi ruangan-ruangan penting dalam bangunan. Dalam beberapa ruangan seperti lorong dalam bangunan memang kami desain menggunakan cahaya buatan berupa lampu plafond sebagai penerangan karena tidak memungkinkan meletakkan bukaan pada area tersebut.
Bagian belakang rumah ini yang merupakan area backyard kami desain dengan tema sesantai mungkin. Akses langsung ke kolam renang dari kamar tidur utama berupa jendela full dari plafond sampai ke lantai, dengan tujuan memberikan view selebar-lebarnya sehingga terkesan area kolam renang merupakan kesatuan dari area kamar utama.
Klien kami berikutnya adalah Ibu Sari. Beliau adalah warga negara Indonesia yang mempunyai suami berkebangsaan Australia dan tinggal disana. Bu Sari mempunyai lahan di Brosot Kulonprogo dan berkeinginan untuk membuat desain rumah tinggal yang akan dibangun diatas lahan tersebut. Rencananya rumah tersebut akan dipakai untuk masa pensiun beliau berdua.
Kami langsung melakukan survey ke lokasi untuk mendapatkan data-data awal. Lahan berukuran 6 x 33 meter persegi. Dengan ukuran tersebut, membuat kami tertantang dalam mengolah lahan menjadi area rumah tinggal yang baik. Dari analisa data-data tersebut, kami mengusung konsep “rumah gerbong”.
Sesuai dengan namanya, Gerbong, mempunyai konotasi yang panjang, saling terkait dan mempunyai jeda. Begitu pula yang kami terapkan dalam rumah ini. Kami membagi massa bangunan menjadi dua “gerbong” berdasarkan zoning area. Area dibagi menjadi 3 area, yaitu area taman depan, massa bangunan, dan backyard. Pembagian area ini mengikuti keinginan klien yang membagi area2 tersebut berdasarkan prioritas kepentingan. Taman sebagai layer depan dari bangunan mempunyai fungsi sebagai penerima, sebagai pengantar menuju massa utama bangunan.
Massa bangunan yang berada di tengah, yang merupakan gerbong utama, kami bagi menjadi dua massa, dengan pengait berupa taman terbuka sebagai asupan cahaya dan udara kedalam masing-masing massa bangunannya. Massa yang berada didepan merupakan area publik dan semi publik, dimana terdapat ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur (pantry). Semua ruangan tersebut menjadi satu tanpa ada sekat pembatas baik pembatas fisik maupun pembatas secara tersirat. Model ini mengadopsi model kehidupan di Australia dimana kegiatan di ruang-ruang tersebut merupakan kegiatan yang menyatu dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Diatas ruangan-ruangan ini terdapat mezzanine yang dimanfaatkan sebagai ruang tidur tamu. Ruang tidur ini mempunyai view terbuka luas ke arah sawah yang terhampar di depan site.
Massa kedua yang berada di belakang merupakan area privat yang terdiri dari kamar tidur serta area service. Area service yang ada pun merupakan area sederhana yang menjadi satu dengan area kamar mandi. Ruang tidur hanya ada dua, yaitu ruang tidur utama dan ruang tidur anak. Ruang tidur utama mempunyai bukaan lebar langsung berbatasan dengan kolam renang yang berada di belakang rumah.
Area backyard didesain untuk mewadahi kegiatan berenang dan barbekyu. Hanya terdiri dari kolam renang dan area terbuka untuk kegiatan santai bersama relasi atau saudara.
Dalam perencanaan rumah tinggal ini kami menerapkan sistem penghawaan yang optimal dimana seemua ruangan mempunyai bukaan ke arah luar bangunan. Dengan bukaan-bukaan ini secara langsung dapat mengalirkan udara segar yang ada diluar bangunan menggantikan udara pengap yang berada didalam rumah.
Untuk pencahayaan pun kami menerapkan banyak bukaan sehingga cahaya cukup bisa menerangi ruangan-ruangan penting dalam bangunan. Dalam beberapa ruangan seperti lorong dalam bangunan memang kami desain menggunakan cahaya buatan berupa lampu plafond sebagai penerangan karena tidak memungkinkan meletakkan bukaan pada area tersebut.
Bagian belakang rumah ini yang merupakan area backyard kami desain dengan tema sesantai mungkin. Akses langsung ke kolam renang dari kamar tidur utama berupa jendela full dari plafond sampai ke lantai, dengan tujuan memberikan view selebar-lebarnya sehingga terkesan area kolam renang merupakan kesatuan dari area kamar utama.