MandAnila House - Roster sebagai Fasad Hunian
Tim Arsitek | : | Widiadnyana, Gerry Surbakti |
Lokasi Proyek | : | South Denpasar, Indonesia |
Luas Lahan | : | 317 m2 |
Luas Bangunan | : | 154 m2 |
Tahun Terbangun | : | 2018 |
Fotografer | : | Mario Wibowo |
Deskripsi oleh Somia Design
Rumah yang direnovasi ini terletak di atas lahan
seluas 317 m2 di sebuah komplek perumahan kecil di Denpasar, Bali.
Terletak di depan sebuah sekolah dasar dimana kebisingan dan kegiatan sekolah
secara tidak langsung berdampak pada rumah pada siang hari.
©Mario Wibowo
Rumah ini awalnya dapur dan garasi dari satu rumah
besar yang digunakan untuk memproduksi makanan untuk bisnis catering. Setelah
itu, pemilik memutuskan untuk membagi rumah menjadi dua rumah yang terpisah.
Pada saat itu rumah itu cukup besar, namun intensitas cahaya matahari sangat
kurang dan kondisi yang campur aduk.
©Mario Wibowo
Singkat cerita, client
menginginkan rumah Bali tropis yang akan sesuai dengan gaya hidup santai
keluarga. Isu-isu itu menantang arsitek untuk menyelesaikan proyek renovasi ini.
Bagaimana cara arsitek mengubah area service
menjadi rumah perkotaan baru yang layak huni?
Sudah jelas bahwa perubahan yang paling penting adalah reorganisasi rencana tersebut. Denah yang baru akan menyediakan 3 kamar tidur dengan satu kamar mandi untuk setiap kamar. Arsitek memastikan setiap ruangan mendapatkan banyak sinar matahari alami. Merangkul kebiasaan alami hidup tropis, arsitek menciptakan kehangatan dengan aliran hangat antara di dalam dan luar dengan cara minimalis.
©Mario Wibowo
©Mario Wibowo
Lebih dari 4 meter dinding kisi yang tinggi menutupi rumah untuk mengurangi kebisingan yang berasal dari sekolah. Selain itu, fungsinya juga untuk menyembunyikan aktivitas warga di dalam rumah. Terbuat dari seribu roster disusun modular (blok semen), dinding ini juga muncul sebagai ikon rumah. Kombinasi kerikil longgar dan deck kayu membawa kita ke pintu masuk. Melewati pintu pivot besar, kita dikejutkan oleh sebuah kebun kecil yang terletak di belakang pintu utama, sehingga kita hampir tidak bisa mengetahui area mana yang termasuk bagian luar dan dalam. Tidak ada batasan pasti antara satu sama lain.
©Mario Wibowo
Tidak seperti rumah pada umumnya, rumah ini tidak
memiliki ruang tamu saat masuk ke dalam rumah. Perjalanan di rumah ini dimulai
dengan lorong yang bisa digunakan sebagai foyer untuk menyambut para tamu. Di
ujung lorong, terdapat dinding fitur terbuat dari batu bata yang membawa
kehangatan ke dalam rumah.
Artikel Lainnya: House of Inside and Outside - Bukaan Maksimal dengan View Perbukitan
Saat memasuki ruang utama, terdapat ruang tamu, ruang makan dan ruang kerja yang disimpan dalam satu ruang tanpa dinding pembatas. Disini semua kegiatan anggota keluarga bisa dilakukan bersama di satu tempat. Tata letak terbuka semacam ini membuat ruang ini menjadi lebih luas. Dinding bata menjadi latar belakang ruangan dan membawa kehangatan dan perasaan nyaman.
©Mario Wibowo
Proyek renovasi ini sulit namun menantang bagi arsitek. Itu karena ada batasan struktur yang tidak bisa dilepaskan oleh arsitek dan itulah alasan mengapa kita bisa melihat dinding di tengah ruang utama. Itu terjadi menjadi kolom struktural yang kemudian berubah dengan baik menjadi dinding pembagi dekoratif antara tempat tidur dan ruang makan.
©Mario Wibowo
Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang terbuka di mana kegiatan-kegiatannya berpadu satu sama lain. Misalnya, ayah dapat bekerja di meja kerja, ibu melakukan tugasnya di dapur sementara anak-anak dapat bermain di daybed dan mereka semua masih dapat berinteraksi dengan bebas di ruangan ini.
©Mario Wibowo
©Mario Wibowo
Untuk mengatasi kekurangan cahaya matahari, arsitek menempatkan taman di samping rumah sebagai terowongan angin dan cahaya. Pada siang hari, ada banyak cahaya yang masuk ke kamar. Ini juga membawa 'ruang bernafas' untuk rumah.
Lihat foto proyek selengkapnya:
https://www.archify.com/project/mand-a-nila-house
Lihat profil Somia Design:
https://www.archify.com/somia-design
Artikel Lainnya: RUMAH GERBONG - Rumah Tumbuh dengan 3 Fungsi Tinggal, Bekerja, dan Berinteraksi