Rumah Modern Tropis Budisari: Merespon Kontur Lahan dengan Split-Level
Budisari Residence - Rumah modern tropis yang didesain oleh pemilik sekaligus arsiteknya, Dimaz Aditio dari ARCHID design&build, terlihat sangat menarik karena perbedaan elevasi pada ruang di dalamnya. Variasi eksisting kontur lahan menjadi inspirasi desain dan solusi untuk penataan layout rumah dengan sistem split-level. Memiliki luas tanah 300 meter persegi, rumah ini menghabiskan waktu sekitar 12 bulan dalam pembangunannya.
Foto: Ruang Makan sebagai Pusat Orientasi ©Bluprin
Aplikasi plafon yang tinggi pada bagian tengah rumah dimaksudkan untuk menjaga konektivitas antar ruang serta penghuni rumah. Fungsi rumah yang notabene menjadi tempat berkumpulnya keluarga, dihadirkan secara maksimal dengan menjadikan void sebagai 'jalur komunikasi' sehingga semua aktivitas dalam tiap ruang dapat terhubung melalui void ini.
Foto: Bukaan Jendela yangMaksimal ©Bluprin
Citra modern terbentuk dari permukaan bidang bangunan yang halus, bersih, siku, dan pemakaian garis lurus yang repetitif, sedangkan penggunaan material kayu dan batu mendukung kesan hangat dan tropis yang diinginkan oleh pemilik rumah.
Artikel lainnya: Calibrate Coffee - Desain Cafe bergaya Eklektik Kontemporer
<!--[if gte vml 1]>The Rubik's Cube is the most popular puzzle on the World. Learn how to solve the Cube with the easiest method.
Foto: Dinding Roster di Ruang Tamu ©Bluprin
Tidak hanya dari material, bukaan dan kisi bangunan juga menjadi aplikasi penerapan konsep tropis. Penggunaan kisi di beberapa bidang dinding dan bukaan jendela yang besar memaksimalkan pencahayaan dan ventilasi udara alami yang masuk.
Foto: Penggunaan Kaca Buram pada Fasade ©Bluprin
Penggunaan kaca buram pada fasad atau eksterior rumah merupakan siasat untuk mereduksi panas, namun memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Hal ini juga dimaksudkan agar menjaga privasi para penghuni rumah.
Foto: Void Menerus pada Ruang Makan ©Bluprin
Di samping itu, sirkulasi udara menjadi maksimal dengan pemanfaatan plafon yang tinggi pada area makan yang menjadi pusat di dalam rumah. Hal ini menciptakan pertukaran udara yang efektif dan perbedaan tinggi lantai di tiap-tiap area juga ikut berperan dalam efektivitas pencahayaan dan udara alami.
Foto: Transparansi Antar Ruang ©Bluprin
Foto: Ruang Kerja Terhubung dengan Kamar Tidur Utama ©Bluprin
The Rubik's Cube is the most popular puzzle on the World. Learn how to solve the cube with the easiest method.
Pemrograman ruang terinspirasi dari filosofi fengshui sehingga energi positif diharapkan dapat dimaksimalkan dalam tiap fungsi ruang. Setiap ruang terbentuk dengan orientasi pada titik pusat bangunan yang berfungsi sebagai ruang makan, fungsi ruang ini dipilih karena dianggap menjadi tempat yang paling sering digunakan sebagai tempat bertemu anggota keluarga dan dikelilingi dengan ruang pendukung lainnya, seperti ruang keluarga serta ruang kerja yang terhubung langsung dengan kamar tidur utama.
Foto: Penerapan Sistem Split-Level ©Bluprin
Transparansi batas ruang membuat fungsi ruang di dalamnya terintegrasi dengan baik, namun hierarki dan privasi tiap ruang tetap terbentuk dengan penerapan perbedaan ketinggian lantai (elevasi ruang). Zonasi ruang terlihat jelas pada perbedaan level ketinggian, hal ini dapat terlihat dari tahapan elevasi dari bagian depan rumah menuju ke dalam rumah, seperti ruang tamu yang bersifat lebih publik dipisahkan oleh foyer dan perbedaan ketinggian lantai.
Foto: Vertical Garden ©Bluprin
Pemakaian vertical garden menjadi solusi memaksimalkan halaman rumah yang sempit dengan menggunakan potongan besi yang dibentuk lingkaran dan dipoles dengan cat berwarna hitam yang dapat digantungkan pada area dinding.
Artikel lainnya: Perlukah Jasa Arsitek dalam Membangun Rumah?